twitter
rss


ALAT UKUR

Untuk mencapai suatu tujuan tertentu di dalam fisika, kita biasanya melakukan pengamatan yang disertai dengan pengukuran. Anda mengukur lebar meja belajar dengan menggunakan meteran, dan mendapatkan bahwa panjang meja adalah 1,5 meter. Dalam pengukuran di atas Anda telah mengambil meter sebagai satuan panjang.
Kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melakukan pengukuran terhadap besaran tertentu menggunakan alat ukur yang telah ditetapkan. Misalnya, kita menggunakan mistar untuk mengukur panjang.
Pengukuran sebenarnya merupakan proses pembandingan nilai besaran yang belum diketahui dengan nilai standar yang sudah ditetapkan.
ALAT UKUR BESARAN
Alat Ukur Besaran Pokok
a. Panjang   ( Mistar, Jangka Sorong & Mikrometer Sekrup)
b. Massa  ( Neraca )
c. Waktu  ( Stopwatch, Arloji )
d. Kuat Arus Listrik  ( Amperemeter )
e. Jumlah Zat ( Pengukuran Tdk Langsung)
f. Intensitas Cahaya ( Lightmeter )
1. ALAT UKUR PANJANG DAN KETELITIANNYA
a. Mistar
Pada mistar 30 cm terdapat dua gores/strip pendek berdekatan yang merupakan skala terkecil dengan jarak 1mm atau 0,1 cm.  Ketelitian mistar tersebut adalah setengah dari skala terkecilnya.
Jadi ketelitian atau ketidakpastian mistar adalah (½ x 1 mm ) = 0,5 mm atau 0,05 cm
Contoh pengukuran dengan mistar Klik Disini !!
b. Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri atas dua rahang, yang pertama adalah rahang tetap yang tertera skala utama dimana 10 skala utama panjangnya 1 cm. Kedua rahang geser dimana skala nonius berada. 10 skala nonius panjangnya 0,9 cm sehingga beda panjang skala utama dan nonius adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jadi skala terkecil pada jangka sorong 0,1 mm atau 0,01 sm sehingga ketelitiannya adalah  ( ½ x 0,1 mm ) = 0,05 mm atau 0,005 cm.
c. Mikrometer Sekrup
Skala utama micrometer sekrup pada selubung kecil dan skala nonius pada selubung luar yang berputar maju dan mundur. 1 putaran lengkap skala utama maju/mundur 0,5 mm karena selubung luar terdiri 50 skala maka 1 skala selubung luar = 0,5 mm/50 = 0,01 mm sebagai skala terkecilnya.
Jadi ketelitian atau ketidakpastian micrometer sekrup adalah   ( ½ x 0,01 mm ) = 0,005 mm atau 0,0005 cm
Contoh pengukuran dengan Jangka Sorong & Mikrometer Sekrup Klik  JK&MS 1, JK&MS2 dan JK&MS3
2. ALAT UKUR WAKTU DAN KETELITIANNYA
Alat ukur waktu yang umum digunakan adalah stopwatch. Pada stopwatch analog jarak antara dua gores panjang yang ada angkanya adalah 2 sekon. Jarak itu dibagi atas 20 skala. Dengan demikian, skala terkecil adalah 2/20 sekon =  0,1 sekon.
Jadi ketelitian stopwatch tersebut ( ½  x  0,1 sekon ) = 0,05 sekon
Alat Ukur Besaran Turunan
  • Speedometer             :  mengukur kelajuan
  • Dinamometer             :  mengukur besarnya gaya.
  • Higrometer                :  mengukur kelembaban udara.
  • Ohm meter                 :  mengukur tahanan ( hambatan ) listrik
  • Volt meter                  :  mengukur tegangan listrik.
  • AVOmeter :  mengukur kuat arus, tegangan dan hambatan listrik
  • Barometer                  :  mengukur tekanan udara luar.
  • Hidrometer                :  mengukur berat  jenis larutan.
  • Manometer                :  mengukur tekanan udara tertutup.
  • Kalorimeter                :  mengukur besarnya kalor jenis zat.
Lihat Artikel  Terkait
  1. Laporan Hasil Pengukuran ( Mistar, Jangka Sorong & Mikrometer Sekrup)
  2. Jangka Sorong Dan Mikrometer Sekrup
  3. Jangka Sorong Virtual
  4. Mikrometer Sekrup Virtual
















GERAK LURUS

            Suatu benda melakukan gerak, bila benda tersebut kedudukannya (jaraknya) berubah setiap saat terhadap titik asalnya ( titik acuan ).
            Sebuah benda dikatakan bergerak lurus, jika lintasannya berbentuk garis lurus. Contoh : - gerak jatuh bebas
              - gerak mobil di jalan.
Gerak lurus yang kita bahas ada dua macam yaitu :
1. Gerak lurus beraturan (disingkat GLB)
2. Gerak lurus  berubah beraturan (disingkat GLBB)
Definisi yang perlu dipahami :
1. KINEMATIKA  ialah ilmu yang mempelajari gerak tanpa mengindahkan penyebabnya.
2. DINAMIKA ialah ilmu yang mempelajari gerak dan gaya-gaya penyebabnya.

JARAK DAN PERPINDAHAN PADA GARIS LURUS.
- JARAK merupakan panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu materi (zat)
- PERPINDAHAN ialah perubahan posisi suatu benda yang dihitung dari posisi awal
 (acuan)benda tersebut dan tergantung pada arah geraknya.
a. Perpindahan POSITIF jika arah gerak ke KANAN
b. Perpindahan NEGATIF jika arah gerak ke KIRI
contoh:
 
* Perpindahan dari x1 ke x2 = x2 - x1 = 7 - 2 = 5 ( positif )
* Perpindahan dari x1 ke X3 = x3 - x1 = -2 - ( +2 ) = -4 ( negatif )

GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN ( GLB )

Lihat bahan diskusi dan animasi di WWW.stevanus_fisika.homestead.com

Gerak lurus beraturan ialah gerak dengan lintasan serta kecepatannya selalu tetap.
KECEPATAN ( v ) ialah besaran vektor yang besarnya sesuai dengan perubahan lintasan
                                     tiap satuan waktu.
KELAJUAN ialah besaran skalar yang besarnya sesuai dengan perubahan lintasan tiap
satuan waktu.



Pada Gerak Lurus Beraturan ( GLB ) berlaku rumus :     x = v . t
dimana : x = jarak yang ditempuh ( perubahan lintasan )
               v = kecepatan
               t = waktu
Grafik Gerak Lurus Beraturan ( GLB )
a. Grafik v terhadap t
Kita lihat grafik di samping : dari rumus x = v . t, maka :
t = 1        det,      x = 20 m
t = 2        det,      x = 40 m
t = 3        det,      x = 60 m
t = 4        det,      x = 80 m
Kesimpulan : Pada grafik v terhadap t, maka besarnya perubahan lingkaran benda
                      ( jarak ) merupakan luas bidang yang diarsir.
b. Grafik x terhadap t.
Kelajuan rata-rata dirumuskan :            
Kesimpulan : Pada Gerak Lurus beraturan kelajuan rat-rata selalu tetap dalam
selang waktu sembarang.

GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN ( GLBB )

Lihat bahan diskusi dan animasi di WWW.Stevanus_fisika.homestead.com

Hal-hal yang perlu dipahami dalam GLBB :
1. Perubahan kecepatannya selalu tetap
2. Perubahan kecepatannya tiap satuan waktu disebut : PERCEPATAN. ( notasi = a )
3. Ada dua macam perubahan kecepatan :
    a. Percepatan :  positif bila a > 0
    b. Percepatan : negatif bila a < 0
4. Percepatan maupun perlambatan selalu tetap.
a =
Bila kelajuan awal = vo dan kelajuan setelah selang waktu t = vt, maka :
 a =
at = vt -vo
 vt = vo + at
Oleh karena perubahan kecepatan ada 2 macam ( lihat ad 3 ) , maka GLBB juga dibedakan menjadi dua macam yaitu :
GLBB dengan a > 0 dan GLBB < 0 , bila percepatan searah dengan kecepatan benda maka pada benda mengalami percepatan, jika percepatan berlawanan arah dengan kecepatan maka pada benda mengalami perlambatan.
Grafik v terhadap t dalam GLBB.
a > 0
vo=0
vt = vo + at
vt = at
a > 0
vo0
vt = vo + at

a < 0
vo0
vt = vo + at

GRAFIKNYA BERUPA “GARIS LURUS”

JARAK YANG DITEMPUH = LUAS GRAFIK V TERHADAP T.

x = Luas trapesium
    = ( vo + vt ) .t
    = ( vo + vo + at  ) .t
    = ( 2vo + at ) .t
x = vot + at2




Grafik x terhadap t dalam GLBB
a > 0;  x = vot + at2
a < 0;  x = vot + at2
GRAFIKNYA BERUPA ‘PARABOLA”

GERAK VERTIKAL PENGARUH GRAFITASI BUMI.
a.   Gerak jatuh bebas.
Gerak jatuh bebas ini merupakan gerak lurus berubah beraturan tanpa kecepatan awal
( vo ), dimana percepatannya disebabkan karena gaya tarik bumi dan disebut percepatan grafitasi bumi ( g ).
Misal : Suatu benda dijatuhkan dari suatu ketinggian tertentu, maka :

Rumus GLBB : vt = g . t
                        y = g t2

b.   Gerak benda dilempar ke bawah.
      Merupakan GLBB dipercepat dengan kecepatan awal vo.

Rumus GLBB : vt = vo + gt
                        y = vot + gt2

c.   Gerak benda dilempar ke atas.
Merupakan GLBB diperlambat dengan kecepatan awal vo.

Rumus GLBB : vt = vo - gt
                        y = vot - gt2

y = jarak yang ditempuh setelah t detik.
Syarat - syarat gerak vertikal ke atas yaitu :
a. Benda mencapai ketinggian maksimum jika vt = 0
b. Benda sampai di tanah jika y = 0

0 komentar:

Posting Komentar